Setelah pelantikan kepengurusan PPPKMI yang baru (periode 2013-2017), PPPKMI mengadakan “Pelatihan Refreshing Strategi Komunikasi Kesehatan.” Pelatihan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 23-24 April 2014 bertempat di Gedung BPPSDMK Kementerian Kesehatan RI. Pelatihan Strategi Komunikasi ini difasilitasi oleh Tetty Sihombing yang merupakan pakar dari strategi komunikasi kesehatan. Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi membuat segala informasi dapat diperoleh dengan mudah dari berbagai sumber.
Keterpaparan masyarakat menjadi berbeda sehingga mengubah pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, komunikasi kesehatan dituntut untuk bersifat strategis agar tujuan dari pesan kesehatan dapat tersampaikan dengan baik. Komunikasi kesehatan yang berorientasi strategis harus dipayungi dengan visi yang kuat yang dapat dinyatakan dengan baik untuk jangka waktu yang panjang, bersifat praktis dalam pelaksanaannya, mencakup pandangan tim mengenai hal-hal yang dianggap mungkin untuk dicapai, serta dapat mempertimbangkan apa yang berada di luar kemungkinan yang bahkan seringkali dianggap sebagai angan-angan saja.
Sebagai panduan dalam mengembangkan kegiatan komunikasi, hal pertama yang harus kita lakukan adalah analisis situasi berdasarkan fakta dan data terkait dengan permasalahan yang terjadi. Sebelum mengumpulkan informasi, kita harus mempunyai garis besar atau gambaran yang jelas dari permasalahan yang ada sehingga kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya kita lakukan.
Selain memberikan materi, fasilitator juga juga mengajak peserta untuk berdiskusi mengenai studi kasus yang diambil dari tempat kerja peserta sehingga peserta memiliki gambaran yang jelas mengenai strategi komunikasi kesehatan dan langsung dapat menerapkannya di tempat kerja masing-masing. Selain itu, peserta juga secara aktif berdiskusi bagaimana merancang strategi komunikasi yang terdiri dari enam tahapan, yaitu merancang tujuan program, segmentasi khayalak sasaran, tujuan perubahan perilaku, positioning, identitas jangka panjang, serta pendekatan strategis. Dari hasil diskusi tersebut, peserta menjadi lebih memahami bagaimana merancang strategi komunikasi yang benar dan juga mengetahui hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam melaksanakan strategi komunikasi.
Penyelenggaraan pelatihan ini menurut para peserta sudah cukup baik dan dirasakan bermanfaat karena materi yang disampaikan dapat menunjang pekerjaan mereka serta dapat diterapkan dalam pekerjaan masing-masing. Selain itu, peserta menyarankan waktu penyelenggaraan pelatihan dapat ditambah agar materi dan praktik dapat lebih banyak dan komprehensif. Untuk program kegiatan selanjutnya, PPPKMI diharapkan dapat menyelenggarakan pelatihan lainnya yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas keprofesian promosi kesehatan.